DIHARAP COMENTARNYA

Jumat, 13 November 2009

PENGUKURAN(manfaat pengukuran)

Manfaat Pengukuran
Pertanyaan-pertanyaan seputar pengukuran, khususnya pengukuran pada manusia masih tetap terlontar dari sebagian orang. Hal yang wajar, mengingat hingga saat tetap ada orang-orang yang tidak merasa perlu melakukan pengukuran. Meskipun sesungguhnya pengukuran-pengukuran terhadap manusia sudah dilakukan, bahkan sebelum seorang janin dilahirkan.

Sejak mengetahui dirinya tengah mengandung, seorang ibu dengan support suaminya, mulai rutin memeriksakan diri dan kondisi janin ke dokter ahli. Teknologi USG dan medical tools lainnya telah memungkinkan ukuran janin dapat terukur cukup akurat, waktu demi waktu. Sesaat setelah dilahirkan, bayi ditimbang, diukur panjangnya, dipastikan kelengkapan fisik dan fungsi organ vital lainnya, melalui berbagai metode. Tujuan dilakukan semua aktivitas tersebut selain sebagai data, tentu saja demi kelangsungan hidup bayi dan masa depan suatu kehidupan baru. Luar biasa anugerah Tuhan ini.

Dalam setiap aktivitas manusia, pengukuran senantiasa terjadi. Dapat berupa penilaian subyektif, misalnya persepsi seseorang tentang orang lain, yang dapat menentukan bentuk hubungan antar keduanya pada masa mendatang, dapat pula berupa pengukuran yang lebih obyektif ataupun data statistik. Saat transaksi jual-beli, merupakan situasi yang tepat sebagai contoh tentang pengukuran. Sekantung gula yang kita beli, mungkin berukuran satu kilogram, atau setengah kilogram, itulah pengukuran yang nyata sehari-hari. Seluruh pengukuran dalam kehidupan itu memiliki tujuan-tujuan khusus untuk menentukan langkah berikutnya.

- Bagaimanakah jika kita ingin mendidik siswa di sekolah sesuai dengan kemampuan dan kompetensi mereka?
@ Pasti dibutuhkan pengukuran sebelum menentukan metode dan modul yang tepat.
- Bagaimanakah jika kita ingin merekrut karyawan yang sesuai dengan kriteria tertentu bagi perusahaan?
@ Pasti kita perlu melakukan proses rekrutmen yang di dalamnya terjadi pengukuran.
- Langkah apa yang perlu diambil apabila seorang karyawan memperlihatkan kinerja yang kurang baik dalam pekerjaannya?
@ Pasti diperlukan pengukuran yang cermat terlebih dahulu, baik terhadap karyawan tersebut, terhadap kelompok kerjanya, terhadap atasannya, maupun juga terhadap sistem perusahaan itu sendiri.
- Model pelatihan seperti apa yang tepat bagi siswa-siswa kita, bagi guru-guru, bagi karyawan dan bagi diri kita sendiri, untuk meningkatkan motivasi belajar, bekerja dan mengabdi?
@ Pengukuran, dan lagi-lagi pengukuran, itu yang perlu lebih dulu dilakukan untuk menemukan model yang tepat.
- Bagaimana mengatasi anak-anak yang sulit diatur, sering melanggar peraturan, malas belajar, prestasi akademik di bawah standar, dan sebagainya?
@ Sebelum menetapkan treatment -tanpa mengadili dan menghukumnya secara sembarang- anak-anak tersebut harus melalui proses pengukuran, mereka unik, setiap pribadi berbeda, dan oleh sebab itu 'stop' menghukumnya secara sembarang.

Mungkin masih banyak pertanyaan-pertanyaan senada dan bervariasi mengenai manusia, yang jawabannya, perlu dilakukan pengukuran. Menetapkan atau menyelenggarakan pengukuran terhadap manusia, sebaiknya dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip yang tepat. Apabila kita membutuhkan bantuan pihak lain dalam hal ini, tidak perlu malu, takut atau gengsi untuk memintanya.

Salah satu pengukuran terhadap manusia yang lazim dan hingga saat ini tetap kuat dipercayai secara universal, adalah pengukuran atau asesmen Psikologi. Sejak berpuluh-puluh tahun, bahkan ratusan tahun, ahli-ahli Psikologi terus-menerus mengembangkan sistem pengukuran terhadap manusia sesuai dengan situasi dan perkembangan zaman. Upaya penelitian longitudinal dan berkesinambungan oleh para ahli, diantaranya melahirkan alat-alat ukur yang valid dan reliable. Tes-tes Psikologi, Exercise Tools, Inventory, Metode Simulasi, dan beberapa yang lain, adalah produk yang sangat diperlukan apabila kita membutuhkan pengukuran-pengukuran pada manusia.

Pengguna atau orang yang menggunakan alat-alat dan metode pengukuran tersebut dalam rangka mengukur orang lain, tentu saja tidak boleh dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Oleh sebab itu, sebagian besar alat ukur hanya diizinkan penggunaannya oleh ahli tertentu. Dapat saja ahli yang dimaksud adalah orang yang sudah certified (bersertifikat khusus untuk menggunakan suatu alat ukur dan metode pengukurannya), bahkan untuk alat-alat tes Psikologi tertentu hanya boleh digunakan oleh Psikolog (berizin praktik yang dikeluarkan organisasi resmi ikatan Psikolog di suatu negara) atau dibawah pengawasan dan mendapatkan quality assurance (pemeriksaan terhadap kualitas proses dan hasil) Psikolog.

Sampai di sini, pemahaman pentingnya pengukuran dan manfaat pengukuran bagi kelangsungan kehidupan, individu dan kelompok, menjadi jelas. Bahwa kita semua senantiasa membutuhkan pengukuran. Manusia berubah, zaman berubah, tuntutan berubah, alat dan metode pengukuran terus berkembang, jangan sampai kita ketinggalan dan tidak melakukannya. Apabila kita mampu melakukan pengukuran itu seorang diri, cukup baik. Akan tetapi apabila orang lain, terutama yang ahli dan terpercaya, melakukannya bagi kita, itu jauh lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer