DIHARAP COMENTARNYA

Jumat, 28 Januari 2011


Setelah sebelumnya saya mengupas mengenai trik dan tips mengerjakan Tes Wartegg dan sesuai janji saya beberapa waktu yang lalu dalam tulisan saya sebelumnya, kini gilirannya mengupas bagaimana cara menggambar /mengerjakan Tes Pohon alias Baum Test ("baum" dalam bahasa Jerman berarti "pohon"). Tes yang diciptakan dan dikembangkan oleh orang Jerman ini, kini menjadi salah satu tes yang banyak dipergunakan dalam berbagai proses rekrutmen (pekerjaan dan pendidikan) di Indonesia, dan dipergunakan sebagai battery test bersama dengan Tes Wartegg dan Tes Menggambar Manusia/Orang (Draw A Man/Draw A Person Test). Sebelum Anda membaca tips-tips di bawah ini, untuk memberi landasan pemahaman yang baik mengenai tes ini, ada baiknya Anda membaca terlebih dahulu tulisan saya tentang Cara Menyajikan Tes Menggambar Pohon (Baum Test).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggambar pohon:

Tempatkanlah gambar di tengah-tengah serta mencukupi/pas dengan ruang yang tersedia. Hindarkan menggambar misalkan hanya di sebelah kiri, sedangkan di sebelah kanannya dibiarkan kosong (banyak ruang yang kosong). Demikian pula menggambar hanya di bagian atas, sedangkan di bagian bawahnya masih banyak ruang yang kosong. Jika dilakukan, kemungkinan hasil gambar Anda akan diinterpretasikan negatif oleh tester (pengetes).
Pastikan gambar yang Anda buat itu proporsional, maksudnya antara gambar akar, batang, cabang dan daun itu ukurannya terlihat wajar dan berimbang.

Beberapa ketidak-proporsionalan menggambar, yaitu bagian atas pohon terlalu besar jika dibandingkan dengan batang yang ukurannya kecil, jika demikian kemungkinan gambar Anda akan diinterpretasikan sebagai: terlalu mencurahkan perhatian pada fantasi; ambisius, idealis; gila hormat, mengharap balasan, sombong, angkuh. Jika menitik-beratkan pada batang, misalnya batang terlalu besar jika dibandingkan dengan bagian atas pohon, tester bisa saja menginterpretasikan Anda sebagai: infartil, kekanak-kanakan, belum matang.

Hindarkan gambar yang terlalu kecil atau terlalu besar atau bahkan sampai melebihi ruang yang tersedia, karena hal tersebut manandakan:

Kecil: kepercayaan diri kurang

Besar: otonomi tinggi, ingin mendominasi. Jika expanded (menggambar lebih dari kertasnya), menandakan: suka ekspansi pada hal-hal di luar wewenangnya, tidak dapat menilai dirinya secara realistis (overestimate); dianggap tidak dapat menyesuaikan diri/beradaptasi dengan lingkungan secara baik; estimasi dan antisipasi kurang, tidak dapat meramalkan hal-hal yang akan datang; dan ambisius.

Buatlah gambar dengan garis yang berkesinambungan, jangan putus-putus. Perhatikan juga tekanan garis yang Anda buat, jangan terlalu lemah, atau jangan pula terlalu kuat/tebal.

Garis sinambung/kontinyu menunjukkan keyakinan atau kepastian kehendak, sedangkan garis putus-putus menunjukkan keragu-raguan. Tekanan garis yang lemah menunjukkan dorongan diri/vitalitas diri rendah, sedangkan jika tekanannya sangat kuat menunjukkan dorongan emosional yang kurang terkontrol.

Hindarkan menggambarkan buah pada gambar pohon yang Anda buat.

Gambar buah mungkin akan diinterpretasikan oleh tester sebagai berikut: ingin menunjukkan prestasi dan hasilnya dilihat oleh orang lain; ingin cepat memperoleh hasil atas usahanya, namun kurang gigih.

Gambarlah bentuk pohon secara lengkap, termasuk akar-akarnya (tetapi jangan terlalu banyak atau terlalu besar), cabang-cabangnya, ranting-rantingnya dan daun-daunnya. Pastikan setiap detail dari bagian-bagian pohon itu terlihat jelas.




Demikian beberapa tips yang bisa saya bagikan di sini, oh ya sebelum menghadapi psikotest sebaiknya Anda mempersiapkan diri (fisik dan mental), usahakan ketika akan menghadapi psikotes ini keadaan Anda fit dan atasi perasaan grogi atau cemas sebelum memulai menggambar, agar gambar Anda terlihat mantap. Semoga bermanfaat!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer